7.20.2011

KEBERSAMAAN

Ahhhh,,,

Sejak angkatan 2008 Fak. Teologi UKSW ada sampai sekarang, "KEBERSAMAAN" merupakan trending topic. Semua hal akan disangkut-pautkan dengan kata ini. Jika ada yang salah sedikit saja maka "KEBERSAMAAN" mulai dibawa-bawa.

Untungnya "KEBERSAMAAN" hanyalah sebuah kata. Jika ia adalah orang, bisa meninggal pastinya. ckckckck.

Kata ini memiliki kekuatan yang sifatnya bisa menyenangkan maupun merusak. Menyenangkan jika "KEBERSAMAAN" dipupuk oleh suatu semangat solidaritas, saling tolong-menolong, saling menghargai dan tidak memaksakan kepentingan pribadi. Akan tetapi, "KEBERSAMAAN" akan merusak jika digunakan sebagai suatu kata yang mengadu domba satu pihak dengan pihak yang lainnya. 

Menurut saya, "KEBERSAMAAN"  bukan berarti semuanya harus sama baik dalam pemikiran maupun perbuatan (seia sekata). Kata "KEBERSAMAAN" ada, karena terdapat "PERBEDAAN". Jangan salah mengartikan "PERBEDAAN". Jangan kita berpikir bahwa karena "BERBEDA" kita dapat melakukan segala sesuatu atas nama "PERBEDAAN" (mengiyakan kata-kata kasar yang di tulis/diucapkan, membenarkan semua hal yg sifatnya menghancurkan bukan membangun). Pertengkaran/perselisihan adalah hal yang biasa dalam "PERBEDAAN" justru melalui itulah jati diri kita terlihat sebagai seseorang yang unik dan menunjukkan  sikap kepedulian dan turut berpartisipasi dari masing-masing anggota dalam membangun "KEBERSAMAAN". Hal yang ideal hanya akan dicapai oleh suatu proses yang sulit. 

Adalah hal yang sangat mudah untuk mengatakan bahwa "KEBERSAMAAN" Angkatan 2008 telah hancur. Akan tetapi, pernahkan kita bertanya pada diri kita masing-masing seberapa banyak hal yang kita telah perbuat untuk angkatan di atas kata "KEBERSAMAAN"? Seberapa sering kita menahan ke-ego-isan diri untuk "KEBERSAMAAN"? Seberapa sering kita mengucapkan kata kasar, yang menyakiti hati orang lain dengan alasan untuk menengok kembali "KEBERSAMAAN" itu? Apakah kita berperan aktif secara positif untuk membangun "KEBERSAMAAN" tersebut atau sebaliknya? Apakah kinerja kita untuk membangun "KEBERSAMAAN" itu sudah maksimal? ataukah kita hanya banyak bicara tetapi tidak ada aksi yang dilakukan? 

Ketika kita saling memahami masing-masing anggota maka barulah "KEBERSAMAAN" dapat tercipta. Ketika kita saling menghargai dan membangun dalam perselisihan itulah "KEBERSAMAAN". Ketika kita saling mendoakan satu dengan yang lain, tertawa, menangis, kecewa, marah, bosan, mengeluh, bingung, bertanya terhadap semua hal yang terjadi dalam "KEPERBEDAAN", kita sedang dalam tahap/proses untuk membentuk, membangun dan memperkuat bangunan "KEBERSAMAAN" kita. 

Ayo, angkatan 2008 Fak. Teologi. Jangan menyerah (kata D'Massiv) !!! We were 64, Now we are One (1). 

2 comments:

  1. keren dek.... berbakat jd penulis

    ReplyDelete
  2. Aminnn. Makasih kak ^^
    Ini didukung oleh suasana hati sih...hehehehe

    ReplyDelete