Menikmati waktu di Gramedia adalah hal yang tepat buat kamu yang sedang kehabisan ide.
Membaca judul buku dan liat blurb buku-buku yang menarik saja sangat menyegarkan otak yang mengalami kebuntuan. (Yah, kalo sahabat blogger punya duit lebih, saranku sih dibeli aja daripada nyesel... hehehehe)
Ok, ada satu novel yang menarik perhatianku.
Judulnya: Cinta. (baca: cinta dengan titik)
Hal yang mengesankan ialah blurb-nya.
"Mengapa cinta membuatku mencintaimu,
ketika pada saat yang sama
kau mencintai orang yang bukan aku?
Ketika telah membuka hati,
aku pun harus bersiap untuk kehilangan lagi.
Apakah setelah cinta memang harus selalu ada
air mata dan luka hati?
Kalau begitu,
bagaimana jika kita bicarakan satu hal saja.
Cinta.
Tanpa ada yang lain setelahnya.
Kita lihat ke mana arahnya bermuara."
Nah, blurb bagian pertama itu sangat menarik.
Aku mulai bertanya ia ya, sepertinya gak adil banget karena cinta mengijinkan kita untuk mencintai dia yang mencintai orang lain.
Betapa sakit banget ketika kita harus selalu menyimpan sebuah nama tanpa mengatakannya kepada dia yang kita sayangi. Ketakutan untuk lebih terluka menjadikan kita bersembunyi, tetapi pada saat yang sama kita justru semakin terluka.
Hmmm, harus dilupakan, dikubur dalam-dalam atau diingat saja?
Nah, satu novel lagi yang menarik ialah You are the Apple of My Eye.
Novel ini memang sudah di-film-kan. Aku udah nonton filmnya, tapi membaca novelnya sangat mengasyikkan. Dunia novel itu membawa kita dalam rasa yang berbeda :)
Ok, hubungan novel ini dengan novel pertama yang tadi kusebutkan ialah novel kedua ini memiliki jawaban atas pertanyaan yang berada dalam blurb novel pertama tadi. :) Suatu jawaban nyata loh, mengingat novel You are the Apple of My Eye adalah sebuah novel yang ditulis berdasarkan kisah nyata penulisnya.
Jawabannya terdapat dalam hal 341-342.
"meskipun pada akhirnya cinta itu tidak membuahkan hasil, tetapi selama pernah berkembang, warnanya tetap cerah. Aku tidak pernah menyesal mengalami pengalaman indah itu di masa mudaku... cerita yang tidak selesai. Di tangan orang lain, ceritanya berkembang, warnanya pun terlihat terang".
Guys,
balik ke pertanyaan sebelumnya:
harus dilupakan, dikubur dalam-dalam atau diingat saja?
Bagiku, jawabannya ialah beranilah untuk mengingat dan berjuang mendapatkan cinta itu. Ketika cinta itu memang pantas dan tepat untuk diperjuangkan.
Berhentilah berjuang ketika dengan cara tersebut kalian mengetahui bahwa dia akan bahagia.
Mengingat itu tidak akan membuat kalian trauma dalam percintaan, dendam, sakit hati, terluka dan lain-lain. Justru ketika kalian memilih untuk mengingat dalam cinta dan ketulusan, kalian akan termotivasi menuju babak cinta yang berikutnya.
You are the Apple of My Eye menjadi satu kisah indahnya mengingat dia yang tidak ditakdirkan untuk kita.
Yah, semua pasti membutuhkan proses. Lama atau tidaknya tergantung masing-masing pribadi yang terlibat persoalan tersebut. :)
Guys,
Jangan takut untuk move on kalo itu memang cara yang terbaik, dan
Jangan takut untuk stay on kalo itu memang cara yang terbaik.
Punya pendapat yang lain? It's okay. Semuanya punya suara untuk berkata ya dan atau tidak :)
hehehe.
With Love,
ABL
No comments:
Post a Comment